Kamis, 02 Oktober 2014

Mata Pelajaran          : Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu
Kelas                          : 9 (sembilan)
Bab                             : Sistem Reproduksi pada Manusia

Pendahuluan
Mengapa manusia bereproduksi? Tentunya untuk melangsungkan hidup umat manusia ataupun melestarikan jenisnya. Apa jenis reproduksi pada manusia? Jawabannya generatif. Apa itu generatif? Generatif berarti melalui proses perkawinan; pembuahan/ fertilisasi. Kemudian, apa itu fertilisasi? Fertilisasi adalah pertemuan antara sel telur dan sel sperma yang pada akhirnya akan menghasilkan zygot/ embryo. Siapa penghasil sel telur dan sel sperma? Sel telur dihasilkan oleh ovarium pada wanita sementara sel sperma dihasilkan oleh testis pada laki-laki. Kalau mau lebih lanjut, perhatikanlah berikut ini.

Pembahasan materi
ORGAN REPRODUKSI PRIA
Organ reproduksi pria terdiri atas organ reproduksi dalam dan luar.





Organ reproduksi dalam
1. Testis (jamak)/ testes (tunggal)
Testis berbentuk oval dan terletak di dalam kantung pelir (scrotum) dan berjumlah sepasang. Testis terdapat di bagian tubuh sebelah kiri dan kanan dan dibatasi oleh suatu sekat yang terdiri atas serat jaringan ikat dan otot polos. Secara garis besar, testis berfungsi untuk memproduksi sperma dan hormon testosterone. Proses pembentukan sperma disebut juga spermatogenesis.

2. Saluran pengeluaran
1- Epididimis, merupakan saluran berkelok-kelok di dalam scrotum yang keluar dari testis sebagai tempat penyimpanan sementara sperma sampai sperma menjadi matang dan bergerak menuju ke vasa eferentia.
2- Vasa eferentia, berfungsi menyalurkan sperma dari epididimis ke vas deferens.
3- Vas deferens, merupakan saluran lurus yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari epididimis. Vas deferens tidak menempel pada testis tetapi ujungnya salurannya terdapat di dalam kelenjar prostat. Vas deferens berfungsi sebagai tempat jalannya sperma dari vasa eferentia menuju kantung semen/mani(vesikula seminalis).
4- Saluran ejakulasi, merupakan saluran pendek yang berfungsi menghubungkan kantung semen dan uretra. Saluran ejakulasi berfungsi mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam uretra.
5- uretra, merupakan saluran keluarnya urine dari kandung kemih (vesica urinaria).

3. Vesikula seminalis (kantung semen/ kantung mani)
Vesikula seminalis berfungsi menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber makanan bagi sperma. Vesikula seminalis juga berfungsi untuk menyimpan sperma sebelum dikeluarkan. Sekarang, telah ada perkembangan vesikula seminalis yakni bank sperma untuk membuat bayi tabung.

4. Kelenjar prostat
Kelenjar prostat berfungsi menghasilkan getah yang mengandung kolesterol, garam, dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma. Kelenjar prostat juga menghasilkan cairan yang bersifat basa (alkali) untuk menetralkan asam di tubuh wanita sehingga sel sperma tidak mati.

5. Kelenjar cowperi (Bulbouretralis)
Kelenjar bulbouretralis adalah kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra. Kelenjar ini berfungsi untuk menghasilkan getah yang bersifat basa yang bernama mukosa untuk pelicin. Keadaan yang licin memudahkan pergerakan sperma.



Organ reproduksi luar
1. Penis
Penis terdiri atas 3 rongga yang berisi jaringan spons. Dua rongga berada di atas yakni jaringan spons korpus kavernosa. Satu rongga berada di bawah yakni jaringan spons korpus spongiosum yang membungkus uretra.
Uretra pada penis dikelilingi oleh jaringan erektil yang mengandung pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa. Bila ada suatu rangsangan, rongga tersebut akan terisi penuh oleh darah sehingga penis menjadi tegang dan mengembang (ereksi).

2. Skrotum (kantung pelir)
Kantung pelir adalah kantung yang di dalamnnya berada testis. Di skrotum terdapat otot yang bertingak sebagai pengatur suhu lingkungan testis agar kondisinya stabil yakni otot kremaster. Ada pula otot untuk menggerakkan skrotum shingga dapat mengerut dan mengendur yakni otot dartos. Skrotum menyesuaikan suhu yang stabil untuk proses spermatogenesis yakni beberapa derajat lebih rendah dari suhu tubuh.
Itulah mengapa sauna yang terlalu lama ataupun terlalu sering mandi air hangat/ panas tidaklah baik untuk testis karena dapat merusak testis yakni fungsi spermatogenesis tidak akan berjalan baik.

Spermatogenesis
Spermatogenesis berasal dari sel primordial yang mengalami beberapa kali pembelajan yang bernama mitosis kemudian dilanjutkan oleh meiosis. Berikut bagannya.
         



Gangguan pada sistem reproduksi pria
1. Hipogonadisme, penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan interaksi hormon seperti hormon androgen dan testosteron.
2. Kriptorkidisme, kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi.
3. Uretritis, peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering buang air kecil.
4. Prostatis, peradangan pada prostat, penyebabnya dapat berupa bakteri, seperti Escherichia coli ataupun bukan bakteri.


                                     hipogonadisme                              prostatis



ORGAN REPRODUKSI WANITA
Organ reproduksi wanita memiliki banyak organ yakni:


1. Ovarium/ indung telur (ovary)
Ovarium merupakan kelenjar kelamin yang memproduksi ovum (sel telur) dan menyekskresi hormon esterogen yang menyebabkan tanda-tanda sekunder (kulit halus, badan berbentuk bagus) serta hormon progesteron. Proses pembentukan ovum disebut juga ovulasi.

2. Oviduk/ ovidak/ saluran telur (tuba fallopi)
Tuba fallopi berfungsi menyalurkan sel telur ke uterus (rahim) dengan gerakan peristaltik dan dibantu oleh gerakan silia pada dindingnya sebagai tempat fertilisasi. Ujung tuba fallopi yang bernama vimbrae/ fimbrae berfungsi untuk mengambil sel telur dari ovarium.

3. Rahim (uterus)
Uterus merupakan tempat berkembangnya embrio/ janin. Uterus terdiri atas lapisan-lapisan. Lapisan terluar disebut juga endometrium/ dinding rahim yang tiap bulan selalu meluruh pada saat menstruasi. Selama kehamilan, volume uterus mampu mengembang hingga 500 kali.
Menstruasi adalah peluruhan endometrium bersama dengan sel telur yang tidak dibuahi dalam bentuk darah.

4. Vagina
Vagina merupakan tempat penis saat kopulasi dan sebagai jalan keluar bayi pada proses kelahiran.

Oogenesis
Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur sebelum proses ovulasi terjadi. Sementara itu, ovulasi adalah proses pelepasan sel telur dari ovarium. Berikut bagan dari oogenesis.




Gangguan pada sistem reproduksi wanita
1. Vagnitis, merupakan radang vagina.


Istilah-istilah:
1. Ovulasi (pembentukan ovum), dibantu oleh hipotalamus, menghasilkan hormon progesterone. Ovulasi adalah proses pelepasan ovum oleh ovarium.
2. Fertilisasi (pembuahan), adalah proses pertemuan antara sel sperma dengan sel telur dan terjadi di oviduk.
FASE KEHAMILAN
Kehamilan diawali oleh fase kopulasi dan fertilisasi. Fertilisasi adalah proses peleburan antara satu sel sperma dan satu sel ovum yang sudah matang. Sebelum pembuahan, terjadi beberapa proses yakni ovulasi. Ovum yang telah masak akan keluar dari ovarium menuju tuba fallopi. Jutaan sperma harus berjalan dari vagina ke uterus dan masuk ke saluran Fallopi. Dalam perjalanan, banyak sperma yang dihancurkan oleh mucus/ lendir asam di dalam uterus dan saluran Fallopi. Di antara beberapa sel sperma yang bertahan hidup, hanya satu yang dapat masuk menembus dinding ovum. Setelah pembuahan, membran ovum segera mengeras untuk mencegah sel sperma lain masuk. Proses pembuahan ini terjadi di sepertiga bagian atas tuba Fallopi.

Hasil pembuahan adalah zygot. Zygot bertumbuh dan berkembang sebagai berikut.
1. Zigot membelah menjadi 2 sel, 4 sel, dst.

2. Dalam waktu bersamaan, endometrium menebal seperti spons, penuh dengan pembuluh darah, dan siap menerima zygot.

3. Karena kontraksi otot dan gerak silia dinding saluran Fallopi, zygot menuju ke uterus dan menempel di dinding uterus untuk tumbuh dan berkembang.

4. Terbentuk plasenta dan tali pusat/ umbilical cord. Plasenta dan tali pusat berfungsi untuk mengalirkan oksigen dan zat makanan dari ibu ke embryo, serta mengalirkan sisa-sisa metabolisme dari embryo ke peredaran darah ibunya.

5. Embrio dikelilingi cairan amnion untuk melindungi dari bahaya benturan yang mungkin terjadi.

6. Embrio yang berusia 4 minggu sudah menunjukkan adanya pertumbuhan mata, tangan, dan kaki.

7. Embrio yang berusia 6 minggu, berukuran 1,5cm. otak, mata, telinga, dan jantung sudah berkembang. Tangan dan kaki, serta jari-jarinya mulai terbentuk.

8. Embrio yang berusia 8 minggu, sudah tampak seperti manusia dengan organ-organ tubuh lengkap. Mulai tahap ini disebut fetus.

9. Fetus yang berusia 9 bulan siap dilahirkan ke dunia.

Berikut bagian-bagian selaput pembungkus embrio:
a. Amnion, melindungi embrio dari benturan
b. Korion, tumbuh membentuk jonjot pembuluh yang berhubungan dengan peredaran induknya melalui plasenta.
c. Sakulus vitellinus/ kuning telur/ yolk, terletak di antara amnion dan plasenta, merupakan tempat pemunculan sel-sel dan pembuluh darah yang pertama.
d. Alantois, berada di dalam tali pusat, untuk respiraasi, saluran makanan, dan ekskresi embrio. Alantois berfungsi sebagai penghubung embrio dan plasenta.
e. Plasenta dan tali pusat, untuk mengalirkan oksigen dari ibu ke embrio.


Jika ovum yang masak tidak dibuahi oleh sperma, jaringan endometrium menebal dan mengandung banyak pembuluh darah akan rusak dan luruh/ runtuh. Bersama-sama dengan ovum yang tidak dibuahi, jaringan tersebut akan dikeluarkan melalui vagina dalam proses menstruasi.





MENSTRUASI
Saat perempuan beranjak remaja, kelenjar pituitari menghasilkan hormon gonadotropik, FSH dan LH yang memberi ciri bahwa ovarium mulai aktif. Interaksi antara FSH-LH dengan esterogen dan progesteron dari ovarium mengakibatkan terjadinya siklus menstruasi. Siklus ini terjadi setiap bulan dan merupakan peristiwa yang mempersiapkan tubuh mengalami kehamilan. Siklus menstruasi berjalan dari pubertas hingga menopause. Menopause adalah masa ketika menstruasi berhenti.
Rata-rata, lama siklus menstruasi adalah sekitar 28 hari. Hari pertama ditandai dengan fase menstruasi. Pada fase ini dinding rahim akan luruh dan dikeluarkan melalui vagina.
Pada hari ke-14 dari perhitungan hari pertama fasa menstruasi (Hmenstruasi +14) akan terjadi fasa ovulasi.
Fase pascaovulasi terjadi setelah fase ovulasi. Selama fase ini, esterogen dan progesteron oleh korpus luteum. Hormon ini menstimulasi dinding rahim untuk mempersiapkan kehamilan. Jika sel telur tidak dibuahi, maka korpus luteum akan mengalami degenerasi. Produksi esterogen dan progesteron menjadi sangat berkurang; sel-sel menjadi mati; arteri meluruh; terjadi pendarahan. Oleh karena itu, siklus menstruasi mulai kembali.






PENYAKIT-PENYAKIT SISTEM REPRODUKSI
1. Gonorrhea/ kencing nanah
            Penyebab        : bakteria Neisseria gonorrhoeae
            Penularan        : hubungan seksual, ibu ke anak
            Efek utama     : radang pada vagina, Fallopi, epididimis, kelenjar prostat, mandul
            Efek tamb.      : radang pada mata, sendi, selaput otak
            Gejala              : terdapat nanah di ujung saluran kencing, rasa terbakar saat buang air
                                      Pada pria: uretra sempit, testes rusak, pada wanita: nanah di vagina.

2. Siphilis
            Penyebab        : bakteri Treponema pallidum
            Penularan        : hubungan seksual
            Efek                : menyerang organ reproduksi, hati, saraf, otak

3. Herpes genitalis
            Penyebab        : virus herpes simplex serotipe 2
            Penularan        : hubungan seksual
            Efek                : menyerang organ reproduksi, menyerang kulit, kanker serviks

4. Keputihan/ fluor albus
            Penyebab        : jamur Candida albicans
            Ditemukan di   : banyak wanita hamil dan penderita diabetes mellitus

5. AIDS/ Acquired Immune Deficiency Syndrome
            Penyebab        : virus HIV (Humman Immunodeficiency Virus)
            Penularan        : hubungan seksual, sentuhan, air liur, udara, urine, dst.
            Efek                : sistem imun lemah, kematian
            Pencegahan    : tidak bertukar handuk, pakai celana dalam dari katun dan kering

                                                                gonorrhoea
                                                                     sifilis  







Tidak ada komentar:

Posting Komentar