Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu
Kelas : 9 (sembilan)
Bab :
Sistem Reproduksi pada Manusia
Pendahuluan
Mengapa
manusia bereproduksi? Tentunya untuk melangsungkan hidup umat manusia ataupun
melestarikan jenisnya. Apa jenis reproduksi pada manusia? Jawabannya generatif.
Apa itu generatif? Generatif berarti melalui proses perkawinan; pembuahan/
fertilisasi. Kemudian, apa itu fertilisasi? Fertilisasi adalah pertemuan antara
sel telur dan sel sperma yang pada akhirnya akan menghasilkan zygot/ embryo.
Siapa penghasil sel telur dan sel sperma? Sel telur dihasilkan oleh ovarium
pada wanita sementara sel sperma dihasilkan oleh testis pada laki-laki. Kalau
mau lebih lanjut, perhatikanlah berikut ini.
Pembahasan materi
ORGAN REPRODUKSI PRIA
Organ reproduksi pria terdiri
atas organ reproduksi dalam dan luar.
Organ reproduksi dalam
1. Testis (jamak)/ testes
(tunggal)
Testis berbentuk oval dan terletak di
dalam kantung pelir (scrotum) dan berjumlah sepasang. Testis terdapat di bagian
tubuh sebelah kiri dan kanan dan dibatasi oleh suatu sekat yang terdiri atas
serat jaringan ikat dan otot polos. Secara garis besar, testis berfungsi untuk
memproduksi sperma dan hormon testosterone. Proses pembentukan sperma disebut
juga spermatogenesis.
2. Saluran pengeluaran
1- Epididimis, merupakan saluran berkelok-kelok di
dalam scrotum yang keluar dari testis sebagai tempat penyimpanan sementara
sperma sampai sperma menjadi matang dan bergerak menuju ke vasa eferentia.
2- Vasa eferentia, berfungsi menyalurkan sperma dari
epididimis ke vas deferens.
3- Vas deferens, merupakan saluran lurus yang mengarah
ke atas dan merupakan lanjutan dari epididimis. Vas deferens tidak menempel
pada testis tetapi ujungnya salurannya terdapat di dalam kelenjar prostat. Vas deferens
berfungsi sebagai tempat jalannya sperma dari vasa eferentia menuju kantung semen/mani(vesikula seminalis).
4- Saluran ejakulasi, merupakan saluran pendek yang
berfungsi menghubungkan kantung semen dan uretra. Saluran ejakulasi berfungsi
mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam uretra.
5- uretra, merupakan saluran keluarnya urine dari
kandung kemih (vesica urinaria).
3. Vesikula seminalis (kantung
semen/ kantung mani)
Vesikula seminalis berfungsi menghasilkan zat makanan yang merupakan
sumber makanan bagi sperma. Vesikula seminalis juga berfungsi untuk menyimpan
sperma sebelum dikeluarkan. Sekarang, telah ada perkembangan vesikula seminalis
yakni bank sperma untuk membuat bayi
tabung.
4. Kelenjar prostat
Kelenjar prostat berfungsi menghasilkan getah yang mengandung
kolesterol, garam, dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup
sperma. Kelenjar prostat juga menghasilkan cairan yang bersifat basa (alkali)
untuk menetralkan asam di tubuh wanita sehingga sel sperma tidak mati.
5. Kelenjar cowperi (Bulbouretralis)
Kelenjar bulbouretralis adalah kelenjar yang salurannya langsung menuju
uretra. Kelenjar ini berfungsi untuk menghasilkan getah yang bersifat basa yang
bernama mukosa untuk pelicin. Keadaan yang licin memudahkan pergerakan sperma.
1. Penis
Penis terdiri atas 3 rongga yang berisi jaringan spons. Dua rongga
berada di atas yakni jaringan spons korpus kavernosa. Satu rongga berada di
bawah yakni jaringan spons korpus spongiosum yang membungkus uretra.
Uretra pada penis dikelilingi oleh jaringan erektil yang mengandung
pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa. Bila ada suatu rangsangan, rongga
tersebut akan terisi penuh oleh darah sehingga penis menjadi tegang dan
mengembang (ereksi).
2. Skrotum
(kantung pelir)
Kantung pelir adalah kantung yang di dalamnnya berada testis. Di skrotum
terdapat otot yang bertingak sebagai pengatur suhu lingkungan testis agar
kondisinya stabil yakni otot kremaster. Ada pula otot untuk menggerakkan
skrotum shingga dapat mengerut dan mengendur yakni otot dartos. Skrotum menyesuaikan
suhu yang stabil untuk proses spermatogenesis yakni beberapa derajat lebih
rendah dari suhu tubuh.
Itulah mengapa sauna yang
terlalu lama ataupun terlalu sering mandi air hangat/ panas tidaklah baik untuk
testis karena dapat merusak testis yakni fungsi spermatogenesis tidak akan
berjalan baik.
Spermatogenesis
Spermatogenesis berasal dari sel primordial yang mengalami beberapa
kali pembelajan yang bernama mitosis kemudian dilanjutkan oleh meiosis. Berikut
bagannya.
Gangguan pada sistem
reproduksi pria
1.
Hipogonadisme, penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan interaksi
hormon seperti hormon androgen dan testosteron.
2.
Kriptorkidisme, kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari rongga
abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi.
3. Uretritis,
peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering buang air
kecil.
4. Prostatis,
peradangan pada prostat, penyebabnya dapat berupa bakteri, seperti Escherichia coli ataupun bukan bakteri.
ORGAN REPRODUKSI WANITA
Organ reproduksi wanita memiliki
banyak organ yakni:
1. Ovarium/ indung telur (ovary)
Ovarium merupakan kelenjar kelamin yang memproduksi ovum (sel telur)
dan menyekskresi hormon esterogen yang menyebabkan tanda-tanda sekunder (kulit
halus, badan berbentuk bagus) serta hormon progesteron. Proses pembentukan ovum
disebut juga ovulasi.
2. Oviduk/ ovidak/ saluran telur
(tuba fallopi)
Tuba fallopi berfungsi menyalurkan sel telur ke uterus (rahim) dengan
gerakan peristaltik dan dibantu oleh gerakan silia pada dindingnya sebagai
tempat fertilisasi. Ujung tuba fallopi yang bernama vimbrae/ fimbrae berfungsi
untuk mengambil sel telur dari ovarium.
3. Rahim (uterus)
Uterus merupakan tempat berkembangnya embrio/ janin. Uterus terdiri
atas lapisan-lapisan. Lapisan terluar disebut juga endometrium/ dinding rahim
yang tiap bulan selalu meluruh pada saat menstruasi.
Selama kehamilan, volume uterus mampu mengembang hingga 500 kali.
Menstruasi adalah peluruhan endometrium bersama dengan sel telur yang
tidak dibuahi dalam bentuk darah.
4. Vagina
Vagina
merupakan tempat penis saat kopulasi dan sebagai jalan keluar bayi pada proses
kelahiran.
Oogenesis
Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur sebelum proses ovulasi
terjadi. Sementara itu, ovulasi adalah proses pelepasan sel telur dari ovarium.
Berikut bagan dari oogenesis.
Gangguan pada sistem
reproduksi wanita
1. Vagnitis, merupakan radang vagina.
Istilah-istilah:
1. Ovulasi (pembentukan ovum),
dibantu oleh hipotalamus, menghasilkan hormon progesterone. Ovulasi adalah
proses pelepasan ovum oleh ovarium.
2. Fertilisasi (pembuahan),
adalah proses pertemuan antara sel sperma dengan sel telur dan terjadi di
oviduk.
FASE KEHAMILAN
Kehamilan diawali
oleh fase kopulasi dan fertilisasi. Fertilisasi adalah proses peleburan antara
satu sel sperma dan satu sel ovum yang sudah matang. Sebelum pembuahan, terjadi
beberapa proses yakni ovulasi. Ovum yang telah masak akan keluar dari ovarium
menuju tuba fallopi. Jutaan sperma harus berjalan dari vagina ke uterus dan
masuk ke saluran Fallopi. Dalam perjalanan, banyak sperma yang dihancurkan oleh
mucus/ lendir asam di dalam uterus
dan saluran Fallopi. Di antara beberapa sel sperma yang bertahan hidup, hanya
satu yang dapat masuk menembus dinding ovum. Setelah pembuahan, membran ovum
segera mengeras untuk mencegah sel sperma lain masuk. Proses pembuahan ini
terjadi di sepertiga bagian atas tuba Fallopi.
Hasil pembuahan
adalah zygot. Zygot bertumbuh dan berkembang sebagai berikut.
1. Zigot membelah menjadi 2 sel,
4 sel, dst.
2. Dalam waktu bersamaan,
endometrium menebal seperti spons, penuh dengan pembuluh darah, dan siap
menerima zygot.
3. Karena kontraksi otot dan
gerak silia dinding saluran Fallopi, zygot menuju ke uterus dan menempel di
dinding uterus untuk tumbuh dan berkembang.
4. Terbentuk plasenta dan tali
pusat/ umbilical cord. Plasenta dan tali pusat berfungsi untuk mengalirkan oksigen dan zat makanan dari
ibu ke embryo, serta mengalirkan sisa-sisa metabolisme dari embryo ke peredaran
darah ibunya.
5. Embrio dikelilingi cairan amnion untuk melindungi dari bahaya
benturan yang mungkin terjadi.
6. Embrio yang berusia 4 minggu
sudah menunjukkan adanya pertumbuhan mata, tangan, dan kaki.
7. Embrio yang berusia 6 minggu,
berukuran 1,5cm. otak, mata, telinga, dan jantung sudah berkembang. Tangan dan
kaki, serta jari-jarinya mulai terbentuk.
8. Embrio yang berusia 8 minggu,
sudah tampak seperti manusia dengan organ-organ tubuh lengkap. Mulai tahap ini
disebut fetus.
9. Fetus yang berusia 9 bulan
siap dilahirkan ke dunia.
Berikut bagian-bagian selaput pembungkus
embrio:
a. Amnion, melindungi embrio dari benturan
b. Korion, tumbuh membentuk jonjot pembuluh yang berhubungan dengan
peredaran induknya melalui plasenta.
c. Sakulus vitellinus/ kuning telur/ yolk, terletak di antara amnion
dan plasenta, merupakan tempat pemunculan sel-sel dan pembuluh darah yang
pertama.
d. Alantois, berada di dalam tali pusat, untuk respiraasi, saluran
makanan, dan ekskresi embrio. Alantois berfungsi sebagai penghubung embrio dan
plasenta.
e. Plasenta dan tali pusat,
untuk mengalirkan oksigen dari ibu ke embrio.
Jika ovum yang masak tidak
dibuahi oleh sperma, jaringan endometrium menebal dan mengandung banyak
pembuluh darah akan rusak dan luruh/ runtuh. Bersama-sama dengan ovum yang
tidak dibuahi, jaringan tersebut akan dikeluarkan melalui vagina dalam proses
menstruasi.
MENSTRUASI
Saat perempuan
beranjak remaja, kelenjar pituitari menghasilkan hormon gonadotropik, FSH dan LH yang memberi ciri bahwa ovarium mulai aktif. Interaksi antara
FSH-LH dengan esterogen dan progesteron dari ovarium mengakibatkan
terjadinya siklus menstruasi. Siklus ini terjadi setiap bulan dan merupakan
peristiwa yang mempersiapkan tubuh mengalami kehamilan. Siklus menstruasi
berjalan dari pubertas hingga menopause.
Menopause adalah masa ketika menstruasi berhenti.
Rata-rata,
lama siklus menstruasi adalah sekitar 28 hari. Hari pertama ditandai dengan
fase menstruasi. Pada fase ini
dinding rahim akan luruh dan dikeluarkan melalui vagina.
Pada hari
ke-14 dari perhitungan hari pertama fasa menstruasi (Hmenstruasi +14)
akan terjadi fasa ovulasi.
Fase pascaovulasi terjadi setelah fase
ovulasi. Selama fase ini, esterogen dan progesteron oleh korpus luteum. Hormon ini
menstimulasi dinding rahim untuk mempersiapkan kehamilan. Jika sel telur tidak
dibuahi, maka korpus luteum akan mengalami degenerasi. Produksi esterogen dan
progesteron menjadi sangat berkurang; sel-sel menjadi mati; arteri meluruh;
terjadi pendarahan. Oleh karena itu, siklus menstruasi mulai kembali.
PENYAKIT-PENYAKIT
SISTEM REPRODUKSI
1. Gonorrhea/ kencing nanah
Penyebab : bakteria Neisseria gonorrhoeae
Penularan : hubungan seksual, ibu ke anak
Efek utama : radang pada vagina, Fallopi, epididimis, kelenjar
prostat, mandul
Efek tamb. : radang pada mata, sendi, selaput otak
Gejala : terdapat nanah di ujung saluran
kencing, rasa terbakar saat buang air
Pada pria: uretra sempit, testes rusak, pada
wanita: nanah di vagina.
2. Siphilis
Penyebab : bakteri Treponema pallidum
Penularan : hubungan seksual
Efek : menyerang organ reproduksi,
hati, saraf, otak
3. Herpes genitalis
Penyebab : virus
herpes simplex serotipe 2
Penularan : hubungan seksual
Efek : menyerang organ reproduksi,
menyerang kulit, kanker serviks
4. Keputihan/ fluor albus
Penyebab : jamur Candida albicans
Ditemukan
di : banyak wanita hamil dan penderita
diabetes mellitus
5. AIDS/ Acquired Immune
Deficiency Syndrome
Penyebab : virus HIV (Humman Immunodeficiency
Virus)
Penularan : hubungan seksual, sentuhan, air liur,
udara, urine, dst.
Efek : sistem imun lemah, kematian
Pencegahan : tidak bertukar handuk, pakai celana dalam
dari katun dan kering
Tidak ada komentar:
Posting Komentar