Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu
Kelas : 9 (sembilan)
Bab :
Sistem Koordinasi pada Manusia
Pendahuluan
Kita tentunya
tahu/ mengenal apa itu istilah ‘autis’, ‘idiot’, atau mungkin ‘amnesia’ dan ‘alzheimer’.
Apakah mereka semua sama? Tidak. Autis berarti mengikuti dunianya sendiri/
memiliki dunia sendiri sementara idiot memiliki otak yang terlambat dalam
berpikir (telmi), amnesia berarti
tidak bisa mengingat sementara alzheimer berarti penyakit pikun. Apakah mereka
berhubungan dengan saraf? Tentu, mari kita bahas di pendalaman materi.
Pembahasan materi
SISTEM SARAF
Sistem saraf
tersusun atas sel-sel saraf (neuron). Setiap neuron memiliki bagian-bagian dan
fungsinya tersendiri, seperti berikut:
1. Dendrit :
menerima rangsang dari sel saraf lain.
2. Badan sel : memberi energi pada neuron serta
meneruskan impuls.
3. Nukleus : mengendalikan aktivitas saraf.
4. Bukit kecil
akson: menghubungkan badan sel dan akson
5. Akson/ neurit : menghantarkan impuls dari badan sel ke
neuron lain.
6. Sel Schwann : memberi makan neuron.
7. Selubung
mielin : melindungi akson (isolator) dan
mencegah bocornya impuls.
8. Nodus
ranvier : mempercepat transmisi data/
penyampaian impuls.
9. Ujung
akson/ terminal akson: menyampaikan impuls ke neuron lain.
10. Sinapsis : gabungan terminal akson dan neuron
lain.
11.
Neurotransmiter: berada di dalam sinapsis, menyalutkan impuls.
12. Bulbus
akson : kantung di ujung akson
Jenis-jenis
neuron berdasarkan ciri dan fungsi:
1. Neuron
sensorik
Ciri-ciri :
akson pendek, dendrit panjang
Fungsi :
membawa rangsang dari reseptor ke otak
2. Neuron
konektor/ intermediate/ asosiasi/ interneuron
Ciri-ciri :
akson variatif, dendrit pendek
Fungsi :
penghubung antara neuron sensorik dan neuron motorik
3. Neuron
motorik
Ciri-ciri :
akson panjang dendrit pendek
Fungsi :
meneruskan rangsang dari otak ke efektor
Jenis-jenis
neuron berdasarkan bentuk:
1. Unipolar : badan sel memiliki 1 juluran tetapi
bercabang menjadi dendrit dan akson
2. Bipolar : badan sel memiliki 2 juluran, dendrit dan
akson
3. Multipolar:
badan sel memiliki banyak juluran dendrit dan 1 juluran akson
Sistem saraf manusia
Sistem
saraf pusat
Sistem saraf
pusat terdiri atas otak, dan sumsum tulang belakang
Otak
Otak memiliki
selaput pembungkus yakni meninges, lapisan meninges:
1- Durameter,
menempel pada tengkorak
2- Araknoid, lapisan
tengah
3- Piameter,
menempel pada otak
Antara araknoid
dan piameter terdapat ruang subaraknoid yang berisi cairan serebrospinal
sebagai pelindung dari benturan/ guncangan.
Otak besar/ cerebrum
Cerebrum adalah
pengendali gerak sadar (melihat, mendengar, berbicara, berpikir). Cerebrum terdiri
atas dua belahan, belahan kanan yang berfungsi sebagai pengendali aktivitas
sebelah kiri, demikian pula pada belahan kiri yang berfungsi sebagai pengendali
aktivitas sebelah kanan. Lapisan-lapisan otak besar yakni korteks (luar)
berwarna kelabu banyak badan sel dan medula (dalam) berwarna putih banyak
serabut syaraf.
Otak besar
dibagi menjadi empat lobus, lobus frontalis (depan) sebagai pengendali gerak
sadar/ otot, lobus parietalis (tengah atas) sebagai pusat kepekaan kulit, lobus
temporalis (samping) sebagai pusat pendengaran, lobus oksipitalis (belakang)
sebagai pusat penglihatan.
Pembagian daerah
pada otak besar antara lain daerah motorik (terdapat neuron motorik), daerah
sensorik (terdapat neuron sensorik), dan daerah asosiasi (terdapat neuron
konektor).
Otak kecil/ cerebellum
Cerebellum merupakan
pusat koordinasi otot dan keseimbangan tubuh. Cerebellum terdiri atas belahan
kanan dan kiri yang dihubungkan oleh jembatan
varol. Bagian luar berwarna kelabu,
bagian dalam berwarna putih.
Otak depan/ diensefalon
Diensefalon terletak
di bagian depan dan di bawah otak besar. Otak depan dibagi menjadi talamus dan
hipotalamus. Talamus menerima rangsang dari reseptor kecuali bau dan
meneruskannya ke area sensorik otak besar. Hipotalamus mengendalikan keseimbangan
cairan tubuh, pusat pengatur suhu tubuh, pusat pengatur kesadaran dan sikap
agresif, serta pusat pengatur rasa lapar.
Otak tengah/ mesensefalon
Mesensefalon terletak
di depan otak kecil dan jembatan varol. Mesensefalon mengendalikan refleks mata
dan pendengaran.
Medula oblongata/ reptile brain/ brain stem/
sumsum lanjutan
Medula oblongata
menghubungkan otak kecil dengan sumsum tulang belakang. Berfungsi untuk
menghantarkan impuls dari stb ke otak, pusat aktivitas tubuh yang tidak
disadari, mengatur kinerja organ dalam. Terdapat bagian yang disebut pons
sebagai pengendali pernapasan.
Medula spinalis/ sumsum tulang belakang
(stb)
Terletak di
dalam rongga tulang belakang mulai dari tulang leher sampai tulang pinggang
kedua. Berfungsi untuk menghantarkan impuls dari reseptor ke otak maupun dari
otak ke efektor, pusat gerak refleks. Jika dipotong melintang akan terlihat
penampang bagian yang berbentuk seperti huruf H.
Terdapat dua
sayap (dua arah neuron) yakni dorsal yang mengarah ke punggung, mengandung
neuron sensorik serta ventral yang mengarah ke perut, mengandung neuron
motorik.
Sistem saraf tepi
Saraf somatik
Merupakan saraf sadar, dibagi
dua:
Saraf kranial
Tersusun atas
12 pasang serabut saraf otak yang dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan
fungsinya yakni fungsi sensorik (3 pasang: saraf kranial I, II, VIII), fungsi
motorik (5 pasang: saraf kranial III, IV, VI, XI, XII), fungsi sensorik dan
motorik (4 pasang: saraf kranial V, VII, IX, X).
Saraf spinal
Tersusun atas
31 pasang serabut saraf stb yang dibagi menjadi 5 kelompok daerah stb, yakni:
tulang belakang bagian leher (8 ps) mengarah ke kulit, kulit kepala, leher, dan
tangan; tulang belakang bagian punggung (12 ps) mengarah ke organ dalam; tulang
belakang bagian pinggang (5 ps) mengarah ke paha; tulang belakang bagian
kelangkang (5 ps) mengarah ke betis, kaki, jari kaki; serta tulang belakang
bagian koqsigeal/ ekor (1 ps) mengarah ke sekitar tulang ekor, uretra.
Saraf otonom
Merupakan saraf
tak sadar, terhubung ke otot polos, otot jantung, dan kelenjar endokrin
(penghasil hormon). Saraf otonom terdiri atas saraf simpatik dan parasimpatik
(25 ps).
Saraf simpatik
Saraf simpatik
mempercepat denyut jantnug, melebarkan pembuluh darah, meningkatkan sekresi
adrenalin, melebarkan pupil, melebarkan bronkus, mengerutkan limfa, menurunkan
sekresi air ludah, menghambar sekresi empedu, memperlambat pencernaan, dan
menghambat kontraksi kandung kemih.
Saraf parasimpatik
Saraf parasimpatik
bekerja berlawanan dengan saraf simpatik.
GERAK
Gerak sadar
Rangsang -> reseptor -> saraf sensorik -> otak
-> saraf motorik -> efektor -> reaksi
Gerak refleks
Rangsang -> reseptor -> saraf sensorik -> stb ->
saraf motorik -> efektor -> reaksi
ALAT INDERA
Mata
Merupakan alat
indera yang peka terhadap rangsang cahaya. Bagian utama mata adalah: kornea
(melindungi mata dan membantu memfokuskan bayangan), pupil (mengatur intensitas
cahaya), lensa mata (membentuk bayangan, memfokuskan cahaya), retina (menerima
pembentukan bayangan), saraf (mengirimkan pesan ke otak). Bagian pendukung mata
adalah: iris (memberi warna mata), aqueous humor (memberi nutrisi pada lensa
dan membantu membiaskan cahaya), vitreous humor (membiaskan cahaya dari lensa
ke retina dan menjaga bentuk bola mata).
Di retina
terdapat sel fotoreseptor yang peka terhadap cahayam di retina terdapat bintik
buta (tidak peka cahaya) dan bintik kuning (peka cahaya). Lensa mata memiliki
kemampuam daya akomodasi mata.
Mekanisme melihat:
rangsang -> kornea -> pupil -> lensa -> retina -> saraf ->
otak
Telinga
Merupakan alat
indera yang peka terhadap getaran suara. Bagian-bagian telinga luar yakni: daun
telinga/ aurikel (menangkap getaran), liang telinga/saluran auditori (melanjutkan
getaran), gendang telinga/ membrane timpani (memisahkan telinga luar dan dalam).
Telinga tengah
terdiri atas osikel/ tulang pendengaran (malleus/martil, landasan/incus,
sanggurdi/stapes) untuk memperkuat getaran suara yang berhubungan dengan
membran timpani. Saluran eustachius/ tuba eustachii sebagai penghubung telinga
tengah dan mulut.
Telinga dalam
terdiri atas koklea/rumah siput sebagai tempat serabut saraf pendengaran, 3
saluran gelung/ kanalis semisirkularis berfungsi sebagai alat keseimbagnan, tingkap
oval terletak dekat dengan osikel dan tingkap bundar yang terletak dekat dengan
koklea sebagai penghubung osikel dengan koklea.
Mekanisme mendengar:
rangsang -> aurikel -> saluran auditori -> gendang telinga ->
osikel -> jendela oval -> jendela bulat -> koklea -> otak
Kulit
Merupakan alat
indera yang peka terhadap 5 rangsang. Terdiri atas 5 reseptor yakni reseptor
panas/ korpuskula rufini, reseptor dingin/ korpuskula krause, reseptor tekanan/
korpuskula pacini/ vaster pacini, reseptor sentuhan/ korpuskula meissner,
reseptor neyri/ korpuskula ujung saraf terbuka/ free nerve endings.
Mekanisme meraba:
rangsang -> reseptor -> saraf sensorik -> otak besar bagian tengah
Hidung
Merupakan alat
indera yang peka terhadap gas/ zat kimia di udara (kemoreseptor). Hidung terdiri
atas rongga hidung (menerima gas), selaput lendir (tempat menempelnya gas),
rambut hidung (menyaring kotoran), rambut halus/ silia (menstimulasi ujung
saraf pembau), sel-sel pembau (menerima rangsang bau), saraf olfaktori (meneruskan
rangsang bau ke otak).
Mekanisme membau:
rangsang -> rongga hidung -> selaput lendir -> ujung saraf pembau
-> saraf pembau -> otak
Lidah
Meruapakan alat
indera yang peka terhadap rangsang zat kimia dalam makanan makanan/ minuman/
zat cair. Bagian utama dalam pengecapan adalah kuncup pengecap/ papila,
jenis-jenis papila: filiformis (benang), fungiformis (jamur), circumvalata (lengkung).
Kepekaan kuncup pengecap: depan: manis, samping depan: asin, samping: masam,
belakang/ pangkal: pahit.
Mekanisme mengecap:
rangsang -> kuncup pengecap -> ujung saraf sensorik -> otak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar